Thursday, August 25, 2011

BBC News - Libya fighting LIVE

BBC News - Libya fighting LIVE

RIP Jerry Leiber

Jerry Leiber & Mike Stoller with Elvis Presley



On Monday we lost another notable songwriter, Jerry Leiber. Writing with his professional partner Mike Stoller, they became one of the top teams of the 50s, 60s,and 70s. For the last decade, their music has become a staple on shows like American Idol, which dedicated a week to them on a few different occasions. The duo are perhaps best known for their song Stand By Me, which they co-wrote with Ben E. King who also recorded the most iconic version in 1961.







Hound Dog was first released in 1953 by Big Mama Thorton, to much critical praise. But it was brought into Pop History by a relative newcomer to the music industry, Elvis Presley. Here is Elvis singing it on Milton Berle's television show in 1956.







In 1963, Leiber and Stoller collaborated with Barry Mann and Cynthia Weil, another hugely successful team. There result was On Broadway, a Top 10 hit for The Drifters. It has since been covered by countless people, including by George Benson in a jazz-flavored version featured in the movie All That Jazz. But here is the original, sung by The Drifters.







In 1969, Miss Peggy Lee had what I would call an unlikely hit with another of their songs, Is That All There Is. The song is essentially an existential musing on the meaning of life.







Rest In Peace, Mr. Leiber.



Tom Goss • It's All Over Video Shoot

Photobucket

Photobucket Photobucket

Clockwise: Tom gets his groove on with Sophia & others; Tom & Mandy practice the steps; and Eboné & Angel between takes.



Last weekend, I ventured to Washington, DC, with my sister Kathy and my niece Mandy to be a part of the making of the next music video from one of our very favorite people, Tom Goss. Of course, I had to take pictures and take videos, for it is a compulsion for me at this point. After having been at the CD Release Party, it was great to be a part of the first video as well.







Who knew 'Spaz, spaz, spaz' would become an endearing phrase? We got in early, which was fine. Despite a break for rain, the shoot finished early! There was great planning from Production team of Director Michael Patrick Key, Director of Photography Dylan Comstock and Editor Aram Vartian, and the day ran so smoothly. I had a delightful time at the table with Flo and Sophia. Really, it was a fantastic group of people, and a diverse one as well. I met some amazing people, had far too many laughs to even remember, and a day I will never forget.



Photobucket Photobucket

Photobucket Photobucket

Photobucket Photobucket

Clockwise: Tom chatting with the police; Wrap party fun with Flo Anito; Aram, Michael & Dylan celebrate the end of a well-planned shoot; Joey getting his lip on; cast and crew keeping dry; Michael, Ann and Jim get their Vanna on!




Codek Gigas Alkitab Iblis Yang Misterius

Codex gigas atau buku raksasa adalah sebuah manuskrip abad pertengahan dengan ukuran terbesar yang masih ada. Buku ini ditulis pada awal abad ke-13 di biara ordo benediktus di podlazice di Bohemia.
Saat ini buku tersebut tersimpan di Swedish Royal Library di Stockholm. Dibutuhkan tenaga dua pustakawan untuk mengangkat buku tersebut. Buku ini sering juga disebut “alkitab iblis” karena adanya sebuah ilustrasi ukuran besar bergambar setan didalamnya.
Kodeks tersebut ditaruh disebuah tempat yang terbuat dari kayu, dilapisi dengan kulit dan dihias dengan logam. Tingginya 92 cm, lebarnya 50 cm dan memiliki tebal 22 cm.
Pada mulanya, kodeks itu memiliki 320 lembar naskah. Namun 8 lembar darinya dibuang. Tidak diketahui siapa yang membuang 8 lembar tersebut dan untuk tujuan apa.
Ada dugaan 8 lembar yang dibuang kemungkinan berisi aturan-aturan biara ordo benediktus. Berat kodeks tersebut hampir mencapai 75 kg. Lembaran yang digunakan untuk menulis kodeks ini adalah kulit yang berasal dari 160 ekor anak sapi.
Biara tempat kodeks ini dibuat dihancurkan pada abad ke-15. Catatan yang ada pada kodeks menunjukkan bahwa pembuatan kodeks tersebut adalah sekitar tahun 1229 M.
Setelah penulisannya, kodeks ini kemudian dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara benediktus di Byoevnov. Dari tahun 1477-1593, kodeks ini disimpan di perpustakaan di Broumov sampai akhirnya dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian dari koleksi Rudolf II. Pada tanggal 24 September 2007, Codex gigas dibawa kembali ke Praha setelah 359 tahun.

Isi dari kodeks ini adalah “a sum of the Benedictine order’s knowledge”, “The War of the jews” tulisan Josephus, daftar para orang kudus, metode untuk menentukan tanggal perayaan paskah, seluruh alkitab bahasa latin pre-vulgate, Isidore of Seville’s encyclopedia Etymologiae, Cosmas of Prague’s Chronicle of Bohemia, berbagai macam traktat (dari sejarah, etimologi dan fisiologi), sebuah kalender dengan nekrologium, daftar nama para biarawan di biara Podlaice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.
Seluruh isi kodeks ini ditulis dalam bahasa latin. Manuskrip ini juga dihiasi dengan warna-warna seperti merah, biru, kuning, hijau dan emas. Seluruh huruf besar diberi warna yang mencolok.
Yang luar biasa adalah keseluruhan isi kodeks ini ditulis dengan relevansi yang luar biasa antar halaman. Yang berarti bahwa buku ini ditulis oleh satu orang dengan pikiran yang berkesinambungan. Hal ini membuat banyak ahli percaya bahwa keseluruhan kodeks ini ditulis dalam waktu yang sangat singkat.
Pada halaman 290, terdapat sebuah gambar Iblis dengan tinggi sekitar 50 cm. Beberapa halaman sebelum gambar ini ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan dibuat dengan karakter yang gelap, yang membuatnya berbeda dengan keseluruhan isi kodeks.
Menurut Legenda, penulis kodeks itu adalah seorang biarawan yang melanggar aturan biara dan dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan dari penghukuman yang luar biasa kejam itu.
Sebagai gantinya ia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya, dan ia berjanji menyelesaikannya hanya dalam satu malam.
Menjelang tengah malam, biarawan itu menjadi ragu apakah ia dapat menyelesaikannya sendiri. Jadi ia menjual jiwanya kepada iblis demi sebuah pertolongan. Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut.
Sebagai penghormatan kepada iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan gambar iblis ke dalam kodeks tersebut. Walaupun adanya legenda yang melibatkan iblis, pada zaman inkuisisi, kodeks ini tetap disimpan oleh biara dan dipelajari oleh banyak cendikiawan sampai hari ini.

Manusia Terjenius Dalam Sejarah Dunia



Hallo kawan-kawan ^^
Setelah membaca judul di atas anda pasti penasaran kan???(kalo Ga jg gpp sih Hehe...)
Yah memang judulnya sih agak menarik yah..., Biasanya kalo ditanya siapa sih orang yang
yang paling jenius?? rata-rata ngomongnya Albert Einstein, Da Vinci, Armadeus,
Michael Jackon (yang baru-baru ini menjadi almarhum) dan terkadang banyak orang yang ga tau malu ngomongnya, "Yah, Gue Donk.. So pasti, Gue Gitu Loch... Wkakkaka...." Pokoknya banyak deh haha ga bisa di sebutin satu-satu. Nah sebelum kita lanjut nih..., Pernah dengar yang namanya William James Sidis? nah... Kalo belum... Silahkan Baca...(Yang sudah jg Boleh^^;)...

Mungkin nama William James Sidis in masih terdengar asing yah Hahaha... dan Banyak orang yang saya tanya, " Tau James Sidis ga loe??" kebanyakan bilangnya Siapa tuh??, Ga kenal..., Ha?? Pisang?? Yah gitu lah. Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Mungkin Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein Kaya, Benarkah? Ketiganya memang dianggap jenius-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah hidup di bumi ini Kayanya lebih pantas dinobatkan kepada William James Sidis. Siapakah dia? Kok orang jenius seperti ini ga terkenal?. nama william sidis memang tidak terkenal, akan tetapi taukah anda bahwa IQnya mencapai kisaran 250–-300?( Busyet itu kelewat Pinter apa Idiot?) Saking geniusnya, dia sudah bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan (Ha...??!! Unbelieveable). Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu nama Sidis (Bocah 2 thn) menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard, sebagai murid termuda. Harvard pun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih parahnya lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan dia bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan hanya dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga termasuk seorang yang di segani dan memang ia pun adalah lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang menyangka bahwa manusia sejenius William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironisnya, Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika malah membuatnya sangat tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosialnya, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus yang mungkin iri terhadap kejeniusannya. Sidis juga tidak pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kesendirian, bekerja dengan gaji seadanya, dan mengasingkan dirinya. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.

Memang sangat menyedihkan, karena ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Tapi apa kuasa Sidis?, Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis berada, di situ pasti ada pers yang menunggunya. Pengaruh sang ayah sangat-sangat kuat membuat namanya terus melekat dalam diri Sidis. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri. Mungkin namanya akan di kenang dalam sejarah sebagai manusia terjenius di dunia dan manusia yang paling menyedihkan di dunia.

Sudah baca kan? kawan-kawan^^ Gmn Hayoo... mau ga jadi orang paling jenius di dunia??
Semoga bacaan ini bermanfaat^^
Jika teman-teman mau. Teman-teman bisa memberikan commentar di bawah^^ Silahkan.

Necrophiliac "Bercumbu Dengan Mayat"


Hmm... artikel kali ini adalah tentang kelanian sex "Bercumbu Dengan Mayat"(Hoek...). Pernahkah Anda berpikir?? bawah beberapa manusia suka melakukan Hub Sex dengan mayat, memang sangat tidak lazim dan pasti sangat menjijikan. Tapi jika anda penasaran silahkan baca artikel di bawah ini. Silahkan di nikmati ^^ Hehe... Ada 3 tipe penderita Necrophilic Yaitu :

Pertama, necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
Kedua, regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kesenangan seksual.
Ketiga, necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya.


http://gamesnet.vo.llnwd.net/o1/gamestar/objects/233170_main.jpg
Berdasarkan riset terhadap 122 kasus yang terjadi, sebagian besar penderitanya masuk dalam golongan kedua. Separuh dari mereka bekerja di kamar mayat atau perusahaan pemakaman.
Seorang penggali kubur di Italia mengaku bergairah dan melakukan masturbasi setelah menguburkan mayat gadis muda yang cantik. Agar mencapai klimaks ia harus menyentuh mayat si gadis. Kegiatan seksual tak lazim itu dilakukan setelah sepi dan tak ada orang di sekitar kuburan. Dalam pengakuannya, ia mengatakan sudah bercumbu dengan ratusan mayat yang dikuburkannya. Dalam seminggu, ia melakukan aktivitas seks dengan mayat antara 4-5 kali. Ia bahkan pernah mengisap darah dan urin dari mayat anak perempuan yang masih remaja.
http://www.museumsyndicate.com/images/1/1094.jpg

http://indiefatigable.files.wordpress.com/2007/09/cannibal-holocaust-impalement.jpg

Sejarah mencatat hal serupa terjadi di Mesir ribuan tahun lalu. Para suami yang takut mayat istrinya diperlakukan tak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat istrinya di rumah sampai benar-benar membusuk. Salah satu yang menjadi legenda hingga kini adalah Raja Herod yang membunuh istrinya, kemudian berhubungan seks dengan mayatnya selama lebih dari 7 tahun.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkhGj3DjGo8RBqh9bG1WP08oZVrw-1cj7ahk74menaoRaffqR3z0PHc9B_e_AyoX5nBkZJIpa0lprPXblLLuIPJtEIijibsaoSSMOS5UfnsXJbq1RV2hSIfyTNua8GauHhJakDXSRYDLQ/s400/necrophiliac2.jpg

http://www.ihatebryanboy.com/bryanboy/images3/030107_anna.jpg

Jenis kelamin penderita necrophilia, 90 persen laki-laki dan heteroseksual. Hanya sebagian kecil yang melibatkan kaum gay dan wanita. Salah satunya, kisah seorang wanita yang bertugas membalsem mayat di sebuah perusahaan pemakaman. Selama 4 bulan masa kerjanya ia sudah berhubungan seks dengan banyak mayat lelaki.

It Turns Out Electric Vehicles Are So Fun To Drive, You Won't Want To Go Back | Fast Company

It Turns Out Electric Vehicles Are So Fun To Drive, You Won't Want To Go Back | Fast Company