Thursday, August 25, 2011

BBC News - Libya fighting LIVE

BBC News - Libya fighting LIVE

RIP Jerry Leiber

Jerry Leiber & Mike Stoller with Elvis Presley



On Monday we lost another notable songwriter, Jerry Leiber. Writing with his professional partner Mike Stoller, they became one of the top teams of the 50s, 60s,and 70s. For the last decade, their music has become a staple on shows like American Idol, which dedicated a week to them on a few different occasions. The duo are perhaps best known for their song Stand By Me, which they co-wrote with Ben E. King who also recorded the most iconic version in 1961.







Hound Dog was first released in 1953 by Big Mama Thorton, to much critical praise. But it was brought into Pop History by a relative newcomer to the music industry, Elvis Presley. Here is Elvis singing it on Milton Berle's television show in 1956.







In 1963, Leiber and Stoller collaborated with Barry Mann and Cynthia Weil, another hugely successful team. There result was On Broadway, a Top 10 hit for The Drifters. It has since been covered by countless people, including by George Benson in a jazz-flavored version featured in the movie All That Jazz. But here is the original, sung by The Drifters.







In 1969, Miss Peggy Lee had what I would call an unlikely hit with another of their songs, Is That All There Is. The song is essentially an existential musing on the meaning of life.







Rest In Peace, Mr. Leiber.



Tom Goss • It's All Over Video Shoot

Photobucket

Photobucket Photobucket

Clockwise: Tom gets his groove on with Sophia & others; Tom & Mandy practice the steps; and Eboné & Angel between takes.



Last weekend, I ventured to Washington, DC, with my sister Kathy and my niece Mandy to be a part of the making of the next music video from one of our very favorite people, Tom Goss. Of course, I had to take pictures and take videos, for it is a compulsion for me at this point. After having been at the CD Release Party, it was great to be a part of the first video as well.







Who knew 'Spaz, spaz, spaz' would become an endearing phrase? We got in early, which was fine. Despite a break for rain, the shoot finished early! There was great planning from Production team of Director Michael Patrick Key, Director of Photography Dylan Comstock and Editor Aram Vartian, and the day ran so smoothly. I had a delightful time at the table with Flo and Sophia. Really, it was a fantastic group of people, and a diverse one as well. I met some amazing people, had far too many laughs to even remember, and a day I will never forget.



Photobucket Photobucket

Photobucket Photobucket

Photobucket Photobucket

Clockwise: Tom chatting with the police; Wrap party fun with Flo Anito; Aram, Michael & Dylan celebrate the end of a well-planned shoot; Joey getting his lip on; cast and crew keeping dry; Michael, Ann and Jim get their Vanna on!




Codek Gigas Alkitab Iblis Yang Misterius

Codex gigas atau buku raksasa adalah sebuah manuskrip abad pertengahan dengan ukuran terbesar yang masih ada. Buku ini ditulis pada awal abad ke-13 di biara ordo benediktus di podlazice di Bohemia.
Saat ini buku tersebut tersimpan di Swedish Royal Library di Stockholm. Dibutuhkan tenaga dua pustakawan untuk mengangkat buku tersebut. Buku ini sering juga disebut “alkitab iblis” karena adanya sebuah ilustrasi ukuran besar bergambar setan didalamnya.
Kodeks tersebut ditaruh disebuah tempat yang terbuat dari kayu, dilapisi dengan kulit dan dihias dengan logam. Tingginya 92 cm, lebarnya 50 cm dan memiliki tebal 22 cm.
Pada mulanya, kodeks itu memiliki 320 lembar naskah. Namun 8 lembar darinya dibuang. Tidak diketahui siapa yang membuang 8 lembar tersebut dan untuk tujuan apa.
Ada dugaan 8 lembar yang dibuang kemungkinan berisi aturan-aturan biara ordo benediktus. Berat kodeks tersebut hampir mencapai 75 kg. Lembaran yang digunakan untuk menulis kodeks ini adalah kulit yang berasal dari 160 ekor anak sapi.
Biara tempat kodeks ini dibuat dihancurkan pada abad ke-15. Catatan yang ada pada kodeks menunjukkan bahwa pembuatan kodeks tersebut adalah sekitar tahun 1229 M.
Setelah penulisannya, kodeks ini kemudian dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara benediktus di Byoevnov. Dari tahun 1477-1593, kodeks ini disimpan di perpustakaan di Broumov sampai akhirnya dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian dari koleksi Rudolf II. Pada tanggal 24 September 2007, Codex gigas dibawa kembali ke Praha setelah 359 tahun.

Isi dari kodeks ini adalah “a sum of the Benedictine order’s knowledge”, “The War of the jews” tulisan Josephus, daftar para orang kudus, metode untuk menentukan tanggal perayaan paskah, seluruh alkitab bahasa latin pre-vulgate, Isidore of Seville’s encyclopedia Etymologiae, Cosmas of Prague’s Chronicle of Bohemia, berbagai macam traktat (dari sejarah, etimologi dan fisiologi), sebuah kalender dengan nekrologium, daftar nama para biarawan di biara Podlaice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.
Seluruh isi kodeks ini ditulis dalam bahasa latin. Manuskrip ini juga dihiasi dengan warna-warna seperti merah, biru, kuning, hijau dan emas. Seluruh huruf besar diberi warna yang mencolok.
Yang luar biasa adalah keseluruhan isi kodeks ini ditulis dengan relevansi yang luar biasa antar halaman. Yang berarti bahwa buku ini ditulis oleh satu orang dengan pikiran yang berkesinambungan. Hal ini membuat banyak ahli percaya bahwa keseluruhan kodeks ini ditulis dalam waktu yang sangat singkat.
Pada halaman 290, terdapat sebuah gambar Iblis dengan tinggi sekitar 50 cm. Beberapa halaman sebelum gambar ini ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan dibuat dengan karakter yang gelap, yang membuatnya berbeda dengan keseluruhan isi kodeks.
Menurut Legenda, penulis kodeks itu adalah seorang biarawan yang melanggar aturan biara dan dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan dari penghukuman yang luar biasa kejam itu.
Sebagai gantinya ia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya, dan ia berjanji menyelesaikannya hanya dalam satu malam.
Menjelang tengah malam, biarawan itu menjadi ragu apakah ia dapat menyelesaikannya sendiri. Jadi ia menjual jiwanya kepada iblis demi sebuah pertolongan. Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut.
Sebagai penghormatan kepada iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan gambar iblis ke dalam kodeks tersebut. Walaupun adanya legenda yang melibatkan iblis, pada zaman inkuisisi, kodeks ini tetap disimpan oleh biara dan dipelajari oleh banyak cendikiawan sampai hari ini.

Manusia Terjenius Dalam Sejarah Dunia



Hallo kawan-kawan ^^
Setelah membaca judul di atas anda pasti penasaran kan???(kalo Ga jg gpp sih Hehe...)
Yah memang judulnya sih agak menarik yah..., Biasanya kalo ditanya siapa sih orang yang
yang paling jenius?? rata-rata ngomongnya Albert Einstein, Da Vinci, Armadeus,
Michael Jackon (yang baru-baru ini menjadi almarhum) dan terkadang banyak orang yang ga tau malu ngomongnya, "Yah, Gue Donk.. So pasti, Gue Gitu Loch... Wkakkaka...." Pokoknya banyak deh haha ga bisa di sebutin satu-satu. Nah sebelum kita lanjut nih..., Pernah dengar yang namanya William James Sidis? nah... Kalo belum... Silahkan Baca...(Yang sudah jg Boleh^^;)...

Mungkin nama William James Sidis in masih terdengar asing yah Hahaha... dan Banyak orang yang saya tanya, " Tau James Sidis ga loe??" kebanyakan bilangnya Siapa tuh??, Ga kenal..., Ha?? Pisang?? Yah gitu lah. Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Mungkin Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein Kaya, Benarkah? Ketiganya memang dianggap jenius-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah hidup di bumi ini Kayanya lebih pantas dinobatkan kepada William James Sidis. Siapakah dia? Kok orang jenius seperti ini ga terkenal?. nama william sidis memang tidak terkenal, akan tetapi taukah anda bahwa IQnya mencapai kisaran 250–-300?( Busyet itu kelewat Pinter apa Idiot?) Saking geniusnya, dia sudah bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan (Ha...??!! Unbelieveable). Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu nama Sidis (Bocah 2 thn) menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard, sebagai murid termuda. Harvard pun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih parahnya lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan dia bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan hanya dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga termasuk seorang yang di segani dan memang ia pun adalah lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang menyangka bahwa manusia sejenius William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironisnya, Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika malah membuatnya sangat tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosialnya, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus yang mungkin iri terhadap kejeniusannya. Sidis juga tidak pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kesendirian, bekerja dengan gaji seadanya, dan mengasingkan dirinya. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.

Memang sangat menyedihkan, karena ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Tapi apa kuasa Sidis?, Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis berada, di situ pasti ada pers yang menunggunya. Pengaruh sang ayah sangat-sangat kuat membuat namanya terus melekat dalam diri Sidis. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri. Mungkin namanya akan di kenang dalam sejarah sebagai manusia terjenius di dunia dan manusia yang paling menyedihkan di dunia.

Sudah baca kan? kawan-kawan^^ Gmn Hayoo... mau ga jadi orang paling jenius di dunia??
Semoga bacaan ini bermanfaat^^
Jika teman-teman mau. Teman-teman bisa memberikan commentar di bawah^^ Silahkan.

Necrophiliac "Bercumbu Dengan Mayat"


Hmm... artikel kali ini adalah tentang kelanian sex "Bercumbu Dengan Mayat"(Hoek...). Pernahkah Anda berpikir?? bawah beberapa manusia suka melakukan Hub Sex dengan mayat, memang sangat tidak lazim dan pasti sangat menjijikan. Tapi jika anda penasaran silahkan baca artikel di bawah ini. Silahkan di nikmati ^^ Hehe... Ada 3 tipe penderita Necrophilic Yaitu :

Pertama, necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
Kedua, regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kesenangan seksual.
Ketiga, necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya.


http://gamesnet.vo.llnwd.net/o1/gamestar/objects/233170_main.jpg
Berdasarkan riset terhadap 122 kasus yang terjadi, sebagian besar penderitanya masuk dalam golongan kedua. Separuh dari mereka bekerja di kamar mayat atau perusahaan pemakaman.
Seorang penggali kubur di Italia mengaku bergairah dan melakukan masturbasi setelah menguburkan mayat gadis muda yang cantik. Agar mencapai klimaks ia harus menyentuh mayat si gadis. Kegiatan seksual tak lazim itu dilakukan setelah sepi dan tak ada orang di sekitar kuburan. Dalam pengakuannya, ia mengatakan sudah bercumbu dengan ratusan mayat yang dikuburkannya. Dalam seminggu, ia melakukan aktivitas seks dengan mayat antara 4-5 kali. Ia bahkan pernah mengisap darah dan urin dari mayat anak perempuan yang masih remaja.
http://www.museumsyndicate.com/images/1/1094.jpg

http://indiefatigable.files.wordpress.com/2007/09/cannibal-holocaust-impalement.jpg

Sejarah mencatat hal serupa terjadi di Mesir ribuan tahun lalu. Para suami yang takut mayat istrinya diperlakukan tak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat istrinya di rumah sampai benar-benar membusuk. Salah satu yang menjadi legenda hingga kini adalah Raja Herod yang membunuh istrinya, kemudian berhubungan seks dengan mayatnya selama lebih dari 7 tahun.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkhGj3DjGo8RBqh9bG1WP08oZVrw-1cj7ahk74menaoRaffqR3z0PHc9B_e_AyoX5nBkZJIpa0lprPXblLLuIPJtEIijibsaoSSMOS5UfnsXJbq1RV2hSIfyTNua8GauHhJakDXSRYDLQ/s400/necrophiliac2.jpg

http://www.ihatebryanboy.com/bryanboy/images3/030107_anna.jpg

Jenis kelamin penderita necrophilia, 90 persen laki-laki dan heteroseksual. Hanya sebagian kecil yang melibatkan kaum gay dan wanita. Salah satunya, kisah seorang wanita yang bertugas membalsem mayat di sebuah perusahaan pemakaman. Selama 4 bulan masa kerjanya ia sudah berhubungan seks dengan banyak mayat lelaki.

It Turns Out Electric Vehicles Are So Fun To Drive, You Won't Want To Go Back | Fast Company

It Turns Out Electric Vehicles Are So Fun To Drive, You Won't Want To Go Back | Fast Company

ClearEdge Wants To Put A Refrigerator-Sized Fuel Cell In Your House | Fast Company

ClearEdge Wants To Put A Refrigerator-Sized Fuel Cell In Your House | Fast Company

The Ridesharing Apps That Could Change The Way You Get To Work | Fast Company

The Ridesharing Apps That Could Change The Way You Get To Work | Fast Company

Your Next Home Will Be A Robot | Fast Company

Your Next Home Will Be A Robot | Fast Company

IBM Can Predict Floods And Droughts Days In Advance | Fast Company

IBM Can Predict Floods And Droughts Days In Advance | Fast Company

BBC News - New incest case with Fritzl echoes shocks Austrians. Also, I show you my symbolic MAXIMUM CARD / MAXICARD / DORINCARD with the "Stop family violence!" stamp from USA, a free/ ad / rack card from the now-bankrupt Tower Records, and a pictorial postmark from the World Philatelic Exhibition in Washington, D.C., 2006

BBC News - New incest case with Fritzl echoes shocks Austrians
Austria, you are building the wrong track record with such cases of "The Conspiracy of Silence."
In other cultures / countries, The Mother of the House would have NOT allowed something like that to happen.
The Father of the House would have been reported to police, sentenced & jailed, then raped to death by a few determined inmates, for which there are crimes and CRIMES.
If the justice is too goddamn blind - well, the inmates with a sense of morality left in them are NOT blind.
Walking away on a technicality?
Poetic justice?




http://www.zazzle.com/no_no_no_no_baby_postage-172866537361275772?rf=238693463283865848

Or, The Mother of the House would have applied any radical method of swift justice, all the way to extra-judicial killing, in a rather violent manner, of such an entity wrongly-assumed to be a decent human being.



Also, I show you my symbolic MAXIMUM CARD / MAXICARD / DORINCARD with the "Stop family violence!" stamp from USA, a free/ ad / rack card from the now-bankrupt Tower Records, and a pictorial postmark from the World Philatelic Exhibition in Washington, D.C., 2006

How Facebook's Privacy Upgrades Stack Up Against Google+ | Fast Company

How Facebook's Privacy Upgrades Stack Up Against Google+ | Fast Company

How The Arab Spring Paved The Way For A Double-Dip Recession, And Why It Might Prevent The Next One | Fast Company

How The Arab Spring Paved The Way For A Double-Dip Recession, And Why It Might Prevent The Next One | Fast Company

Leadership Lessons From Burning Man | Fast Company

Leadership Lessons From Burning Man | Fast Company

What Makes Steve Jobs So Great? | Co. Design

What Makes Steve Jobs So Great? | Co. Design

"I can fly, I can fly!". Archaeopteryx, "a clear candidate for a transitional fossil between dinosaurs and birds". "Archaeopteryx ( /ˌɑrkiːˈɒptərɨks/ ar-kee-op-tər-iks), sometimes referred to by its German name Urvogel ("original bird" or "first bird"), is a genus of theropod dinosaur". I show you a maxicard from ROMANIA

"Archaeopteryx (play /ˌɑrkˈɒptərɨks/ ar-kee-op-tər-iks), sometimes referred to by its German name Urvogel ("original bird" or "first bird"), is a genus of theropod dinosaur."


I see a heart shape, compressed due to some forces.
Do you see it?
.
.
.
.
It's "the Hershey candy" - the heart shape between the neck and a wing.
A lobe is compressed and pointed 
[due to the force radiating from the hyperextensible second toes ("killing claw")?].
Nah!...

THURSDAY, AUGUST 25, 2011

Guest Heart Thursday #72


Welcome to Guest Heart Thursday -
A place to share YOUR heart!
 


Steve Jobs: A Mega, Meta Appreciation | Fast Company

Steve Jobs: A Mega, Meta Appreciation | Fast Company

RIP Nickolas Ashford

Ashford & Simpson

Ashford & Simpson



Nickolas Ashford met Valerie Simpson in 1963 when both attended the same church in Harlem. They joined forces, both in their professional and personal lives, and the world was a better place for it. They bucked the odds, and had an a successful life, filled with both love and success. That is until this past Monday, when Nick Ashford passed away following a battle with cancer. He leaves Valerie Simpson and two daughters.



Nickolas Ashford



Together as a songwriting team, they gave the world some truly memorable songs. That list included Ronnie Milsap's Never Had It So Good, Maxine Brown's (and the Shirelles and Chuck Jackson) One Step At A Time, Ray Charles' number one hit, Let's Go Get Stoned. Here is a clip of Joe Cocker singing that song at Woodstock.







As part of the Motown stable of writers, Ashford & Simpson wrote some of their best-known songs included Ain't No Mountain High Enough. Here are Marvin Gaye & Tammi Terrell singing the Top Twenty hit from 1067.







As if that wasn't enough, they continued their successful career at Motown, and wrote great songs like You're All I Need To Get By", "Ain't Nothing Like the Real Thing, and Reach Out and Touch (Somebody's Hand). Reach Out And Touch became a hit for Ross, the first of her solo career. It is a staple of her career to this day. But here is a version by Ashford & Simpson at Live Aid, featuring the first appearance by Teddy Pendergrass following his recovery from a paralyzing car accident. This was especially moving as it was in Teddy's hometown of Philadelphia.







But the song for which the duo is best known could be the song they wrote and sang, Solid. The song went to #12 on the US Billboard Hot 100 in 1983. It was a song everyone was singing back them.







Rest In Peace, Nick Ashford. Your talent, love, and grace will be misssed.



HOW TO: Leverage Social Media for Career Success. "Aside from social networks, I highly encourage you to have your own personal digital asset. This could be either a blog or a traditional website registered under your name or the topic you want to own (with keywords). For blogging, use either WordPress.com/.org, Bloggerblogger reviews, TypepadTypePad reviews or TumblrTumblr reviews. For traditional websites, use a host such as Bluehost, Godaddy, or a free host like Bravenet." This is NEWS YOU CAN USE - I like this

HOW TO: Leverage Social Media for Career Success
"Aside from social networks, I highly encourage you to have your own personal digital asset.  
This could be either a blog or a traditional website registered under your name or the topic you want to own (with keywords). 
For blogging, use either WordPress.com/.orgBloggerblogger reviewsblogger reviewsTypepadTypePad reviewsTypePad reviews or TumblrTumblr reviewsTumblr reviews.  
For traditional websites, use a host such as BluehostGodaddy, or a free host like Bravenet."

Libya After Gadhafi: Transitioning from Rebellion to Rule | STRATFOR. "Between the seizure of former Gadhafi arms depots and the arms provided to the rebels by outside powers, Libya is awash with weapons. If the NTC fractures like past rebel coalitions, it could set the stage for a long and bloody civil war — and provide an excellent opportunity to jihadist elements." Also, I tell you that GADDAFI could say, like CEAUSESCU at his mock-trial in 1989, that "foreign agencies (and traitors) have destabilized the country, for a coup d'état."

Libya After Gadhafi: Transitioning from Rebellion to Rule | STRATFOR

Also, I tell you that GADDAFI could say, like CEAUSESCU at his mock-trial in 1989, that "foreign agencies (and traitors) have destabilized the country, for a coup d'état."

"Agenturili straine...", a zis "un pretin" de-al lui GADDAFI.

Now, anglophones, let's read about your KUDEYTA (or so it sounds as you're mouthing it):
"coup d'état (English: /ˌkuːdeɪˈtɑː/French: [ku deta]; plural: coups d'état)—also known as a coup,putsch, and overthrow—is the sudden, extrajudicial deposition of a government,[1][2][3] usually by a small group of the existing state establishment—typically the military—to replace the deposed government with another body; either civil or military. A coup d'état succeeds if the usurpers establish their dominance when the incumbent government fails to prevent or successfully resist their consolidation of power. If the coup neither fully fails nor achieves overall success, the attempted coup d'etat is likely to lead to a civil war.
Typically, a coup d'état uses the extant government's power to assume political control of the country. In Coup d'État: A Practical Handbook, military historian Edward Luttwak says, "A coup consists of the infiltration of a small, but critical, segment of the state apparatus, which is then used to displace the government from its control of the remainder", thus, armed force (either military or paramilitary) is not a defining feature of a coup d'état."

Wednesday, August 24, 2011

B.Slade™ • Sequel Video

Photobucket

Photobucket Photobucket

Photobucket



I just finished watching the official video for Sequel, from latest album by the incredible B.Slade™. Diesel is a fantastic Primer for R&B music, from start to finish. The album is teeming with groove lines, seemingly inspired by some of the greats of the genre, channeling decades of music into a full collection of 18 songs. The release of this video brings forth an amazing song, one of my favorites from Diesel. Sultry, suggestive, and smouldering, B. Slade brings the heat and the heart like he was channeling the great Marvin Gaye, preaching to an aroused choir.







Good Lord, after watching that, I felt like I needed a cigarette, or maybe a nap, or perhaps a shower... It is an amazing combination of the sensual and the sexual, romance with a leer. It is truly a wonderful and amazingly balanced performance.



Photobucket

Photobucket



To get a veritable R&B feast, you can purchase your copy of Diesel on iTunes here, with the explicit version here. You can find it on Amazon here, and the explicit version here. To keep up with B.Slade, you can visit his official website here, his Twitter here, and his Tumblr here.